Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro membuka pendaftaran mahasiswa baru. Syarat pendaftaran, membayar biaya Rp 500 ribu, mengisi formulir yang dilengkapi dengan 3 lembar foto copy ijazah dan transkrip nilai dilegalisir. Surat keterangan akreditasi dari universitas asal beserta surat rekomendasi. Lengkapi dengan foto berwarna sebanyak 5 lembar. Informasi pendaftaran ke Sekretariat Program Magister Ilmu Komunikasi Jalan Erlangga Barat VII No 33, Telp 024 8446986, 081228353528. Informasi lebih lanjut klikwww.mikom.undip.ac.id
Tampilkan postingan dengan label info semarang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label info semarang. Tampilkan semua postingan
Jumat, 13 Januari 2012
Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro membuka pendaftaran mahasiswa baru
Tags :
info semarang
Jika berminat kuliah di luar negeri, ternyata biaya hidup selama menempuh pendidikan di negeri jiran Malaysia murah lho.. Menurut Penasehat Kedutaan Besar Malaysia bidang Pendidikan, Yahurin Mohd Yassin saat ditemui di Edu Ekspo SMA 1 Semarang, dengan tinggal di kos dan hidup sewajarnya di Malaysia, sebulan mahasiswa hanya membutuhkan biaya sebesar Rp 3 juta. “Kalau hidupnya sederhana ya paling sebulan menghabiskan dana sebesar Rp 3 juta,” tuturnya. Selain menawarkan biaya hidup yang terjangkau, perguruan tinggi di Malaysia juga mempromosikan pendidikan yang ditempuh di dua tempat, yakni di Malaysia dan Australia. “Terbukti dengan program yang kami tawarkan, hingga kini tercatat 10 ribu mahasiswa dari Indonesia yang belajar di Malaysia,” tandasnya.
Read Full
Tags :
info semarang
Rabu, 11 Januari 2012
BANDENG PRESTO
Bandeng Presto, Oleh-Oleh Khas Semarang
Ibukota Jawa Tengah, Semarang, adalah salah satu kota yang kaya akan berbagai jenis kuliner. Wingko babat, kue mochi, bandeng presto, tahu bakso (bukan bakso tahu lho), dan masih banyak lagi makanan khas yang lain. Kalau ada kesempatan jalan-jalan di Semarang, jangan lupa mampir ke jalan Pandanaran untuk membeli oleh-oleh. Kebetulan saya baru saja menerima oleh-oleh bandeng presto dari seorang teman yang kebetulan mampir di Semarang.Meskipun bandeng presto bisa didapatkan di mana saja, tetapi rasanya lebih afdol kalau makan bandeng presto khas Semarang. Seperti pempek, makan pempek Palembang tentu rasanya lebih mantap daripada makan pempek Jogja. Rasanya mungkin tidak terlalu berbeda, tetapi kemantapan dan kepuasan hati yang membuatnya terasa lebih. Lho kok malah ngomongin pempek, balik lagi ke bandeng presto.
Bandeng presto adalah jenis makanan dari ikan bandeng yang dimasak dengan uap air bertekanan tinggi atau istilah bekennya dipresto. Itu sebabnya mengapa makanan ini diberi nama bandeng presto. Alhasil, duri ikan bandeng yang berjumlah banyak dan tersembunyi tidak menjadi halangan bagi kita yang ingin melahapnya. Karena dengan proses presto tersebut duri-duri ikan bandeng menjadi lunak.
Bandeng presto dapat langsung digoreng, dibakar, atau kita olah sesuai keinginan kita. Tetapi favorit saya tetap bandeng presto goreng dengan selimut telur ditambah sambal yang biasanya disertakan dalam setiap bungkusan. Dengan sedikit sayuran, bandeng presto siap dihidangkan untuk makan malam kita.
Tags :
info semarang
NASI KUCING
Perkiraan bahwa warung "nasi kucing" akan lenyap dengan sendirinya setelah Indonesia mampu keluar dari belitan krisis ekonomi pada 1998 ternyata meleset.
Di tengah semakin modern dan gemerlap cahaya malam kota-kota, warung nasi kucing terus merebak, menyesaki pinggiran jalan raya, sudut kota, hingga kompleks perumahan. Istilah "nasi kucing" merujuk pada kecilnya porsi nasi dan lauk dalam bungkus daun pisang atau kertas berlapis plastik. Porsinya setara dengan makan kucing.
Ibarat virus, warung nasi kucing terus menyebar dan sukses beradaptasi dengan sektor-sektor ekonomi modern. Di mana ada pusat perbelanjaan modern, di sekitar itu pula terdapat warung nasi kucing, melengkapi warung makan kelas pedagang kaki lima yang menawarkan harga jual sedikit lebih mahal.
Jumlah restoran atau kafe bertarif mahal memang bertambah banyak sebagai imbas dari pertumbuhan ekonomi nasional dan pendapatan para kelas menengah. Namun dalam waktu bersamaan juga terus meruyak warung nasi kucing, yang posisinya di bawah kelas warung PKL.
Dalam hierarki rumah makan, warung "nasi kucing" merupakan kelas paling bawah, baik dari sisi bangunan, konsumen, jenis makanan, dan tentu saja harganya.
Meskipun belum terdata, menurut Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Jawa Tengah, Lasiman, jumlah warung "nasi kucing" di Jateng terus bertambah, bisa mencapai ribuan.
"Keberadaan warung tersebut dibutuhkan karena banyak orang masih menganggap mahal bila makan di warung biasa," katanya.
Hanya di warung nasi kucing inilah konsumen bisa menebus sebungkus nasi dengan harga Rp 1.000. Nasi dan lauknya memang serba minimalis. Namun hanya di warung inilah buruh kasar dengan uang makan Rp5.000 per hari bisa nongkrong bersama rekan senasibnya.
"Tak ada beda dengan 'clubbing' kalangan gedongan. Mereka membicarakan apa saja di warung nasi kucing. Cuma beda makanan, beda harga, dan beda tempat," kata Sigit (40), wiraniaga produk makanan olahan.
Menurut Sigit, pelanggan warung nasi kucing itu, di luar harga yang murah, warung nasi kucing memang lazim digunakan untuk clubbing para konsumen "kerak" alias kelas rakyat. Pengelola warung nasi kucing akan maklum bila konsumennya berjam-jama nongkrong meski tagihannya tak sampai Rp10.000.
Oleh karena itu, warung nasi kucing juga merupakan tempat favorit kalangan mahasiswa berkantong pas-pasan untuk clubbing bersama rekan-rekannya. Duit untuk menebus secangkir kopi di kafe bisa digunakan clubbing di warung nasi kucing lima kali.
Warung ini juga favorit bagi banyak karyawan mal dan pusat perbelanjaan modern yang hanya bergaji setara upah minimum kabupaten/kota (UMK). Meskipun berpenampilan modis dan wangi, banyak pramuniaga di Java Mall Semarang santap siang di warung-warung kecil di lorong bangunan itu.
"Gaji kami tidak bakalan cukup kalau setiap siang makan di fried chicken," kata Setiawati (26), pramuniaga di salah satu gerai di Java Mall. Yang dimaksud Setiawati tentu restoran cepat saji waralaba yang ada di pusat perbelanjaan itu.
Ia menceritakan, gajinya yang tidak sampai Rp 1 juta per bulan harus dikelola dengan cermat agar tidak sampai berutang. "Hanya sesekali makan di rumah makan padang, selebihnya makan di warung PKL atau nasi kucing," katanya.
Tak terpisahkan
Keberadaan warung nasi kucing–di tempat lain biasa disebut angkringan–tampaknya akan menjadi bagian tak terpisahkan dari wajah perkotaan di Indonesia, yang tidak bisa hanya menampakkan sisi modernitas dan kemakmuran sebagian warganya.
Keberadaannya melengkapi warung-warung kecil kelas PKL yang sudah puluhan tahun eksis bersamaan dengan semakin moleknya wajah-wajah kota di Tanah Air.
Makanan dan minuman yang disajikan beberapa ada kesamaan dengan kafe. Kopi tubruk masih tetap dijajakan, tetapi kalau ingin ngopi rasa kafe, tidak terlalu sulit mendapatkannya. Tinggal sebut merek dan jenisnya. Mau yang capuccino atau coco granule bisa sebab tinggal menyobek bungkus kopi instan lalu diguyur air panas.
Wajah kontras perkotaan seperti ini merupakan kelanjutan dari potret dualisme ekonomi Indonesia pada masa lalu, seperti digambarkan ekonom Boeke.
Warung nasi kucing dan warung PKL berada di sektor ekonomi subsisten, sedangkan mewakili sektor modern yang padat modal dan teknologi adalah restoran, kafe, atau rumah makan.
Kedua sektor tersebut memiliki sedikit hubungan dan saling ketergantungan serta mengembangkan diri masing-masing menurut pola sendiri.
Menjamurnya mal atau pusat perbelanjaan modern di perkotaan, misalnya, selalu saja dibarengi dengan menjamurnya warung makan kelas PKL dan warung nasi kucing.
Investasi di sektor modern seperti mal yang padat modal selalu menyimpan ratusan pekerja kerah biru, yang rata-rata bergaji standar UMK atau malah di bawahnya.
Para pekerja dengan upah minimalis inilah yang menghidupi para PKL dan pemilik warung nasi kucing di belakang dan lorong-lorong bangunan mal. Dengan gaji pas-pasan, tampaknya pilihan mereka amat sedikit. Warung nasi kucing salah satu pilihannya.
Bagi pakar tata kota Universitas Diponegoro, Semarang, Prof Eko Budihardjo, PKL dan warung nasi kucing merupakan bagian tak terpisahkan dari wajah perkotaan di Indonesia, termasuk di Kota Semarang.
Ia menyatakan, ketika investor hendak membangun pusat perkantoran dan pusat perbelanjaan, dalam waktu bersamaan mereka harus memikirkan sektor pendukung lain karena sebagian besar orang yang berada di dalam bangunan modern itu hanya sanggup makan di warung PKL.
"Pedagang kaki lima tidak mungkin dihapuskan dari wajah kota karena mereka juga dibutuhkan orang-orang yang bekerja di pusat perkantoran modern dan mal," kata Eko, Jumat (8/4/2011).
Upaya realistis dan humanis yang bisa dilakukan oleh pemerintah kota, menurut dia, menata PKL dengan menyediakan lahan khusus tanpa mengganggu ketertiban dan keindahan wajah kota.
Dualisme ekstrem sektor ekonomi modern dan tradisional, yang di perkotaan diwakili oleh mal dan perkantoran modern di satu sisi, serta PKL dan warung nasi kucing di sisi lainnya, sepertinya tidak bakal hilang sepanjang kesenjangan masih lebar.
Indeks Gini Indonesia pada 2010 berdasarkan catatan Badan Pusat Statitik berada pada angka 0,33 poin, sedangkan beberapa negara mampu menekan kesenjangan pendapatan hingga indeks Gini mereka hanya berkisar 0,2 poin.
Jumlah mal, hypermarket, restoran, hotel berbintang, dan kafe di kota-kota besar terus bermunculan sebagai penanda terus berderaknya modernitas, tetapi di sisi sama warung "nasi kucing" juga terus "mengeong" di balik gemerlap cahaya kota.
Tags :
info semarang
Senin, 09 Januari 2012
renovasi simpang lima
Semarang
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengalokasikan anggaran dana senilai Rp 30 miliar untuk penataan kawasan pusat kota Simpanglima, Jl Pahlawan, Jl Pandaran dan Jl Pemuda.
Walikota Semarang Soemarmo menyatakan dana tersebut berasal dari APBD Kota Semarang Rp 21,9 miliar dan bantuan dari Gubernur Jateng senilai Rp 8,1 miliar.
“Kawasan Simpanglima dan sekitarnya sebagai pusat kota ditata agar lebih indah dan nyaman untuk aktivitas masyarakat,” katanya ketika ditemuai wartawan usai jalan sehat di Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang,
Penataan kawasan Simpanglima telah dilakukan sejak pertengahan Januari 2011. Dimulai dari perbaikan trotoar di sepanjang Jl Pahlawan serta kawasan taman Menteri Supeno Jl Pandanaran yang sekarang sudah rampung.
Saat ini sedang dilaksanakan pekerjaan penataan Simpanglima yang meliputi di dalam dan lingkar luar lapangan Pancasila serta peningkatan jalan sekitar Simpanglima.
“Penataan kawasan Simpanglima, Jl Pandanaran dan Jl Pemuda diharapkan rampung bulan Agustus mendatang,” ujar walikota.
Read Full
Tags :
info semarang
Sabtu, 07 Januari 2012
MASJID AGUNG SEMARANG
Masjid Agung Semarang / Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT
| |
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang dibangun pada tahun 2001 sampai dengan 2006 ini berada di kawasan Semarang Timur, tepatnya berlokasi di Jalan Gajah Semarang. Masjid yang megah dan spektakuler ini berdiri di atas lahan 10 hektare dan memiliki fasilitas yang sangat lengkap, seperti convention hall (auditorium), souvenir shop, pujasera, gedung perkantoran, perpustakaan, dan menara pandang.
| |
Masjid dibangun kurang lebih lima tahun masa pembangunan ini adalah berangkat dari idealisme dan cita-cita yang paling utama yaitu Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) mampu menjadi pengendali kehidupan sosial ekonomi yang cenderung mengedepankan keduniawian. Secara keseluruhan pembangunan Masjid ini menelan biaya sebesar 198.692.340.000 rupiah.
Masjid Agung diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tang 14 Nopember 2006 dengan menekan tombol sirine dan penandatanganan replika prasasti. Sedangkan prasati yang asli sudah dipasang secara permanen di halaman depan masuk Masjid setinggi 3,2 meterdengan berat 7,8 ton, adalah batu alam yang diambil dari lereng Gunung Merapi, Kabupaten Magelang, Jateng. Prasasti ini dipahat Nyoman M. Alim yang juga dipercaya membuat miniatur candi Borobudur yang ditempatkan di Minimundus Vienna Austria pada tahun 2001. Masjid Agung Jawa Tengah dibangun di areal seluas kurang lebih 10 hektar, dengan luas bangunan induk seluas 7.669M2, dan mampu menampung 6000 jamaah. Sedang pelatarannya seluas 7500 M2 dilengkapi 6 payung raksasa yangbisa membuka dan menutup secara otomatis seperti yang ada di Masjid Nabawi di kota Madinah, mampu untuk menampung 10 ribu jamaah. | |
Arsitektur masjid ini merupakan perpaduan antara arsitektur Jawa, Arab dan Yunani. Di bangunan sayap kanan terdapat Convention Hall atau auditorium yang mampu menampung 2000 jamaah, sedang disayap kiri dipersiapkan utnuk perpustakaan yang nantinya di desain menjadi perpustakaan modern (digital library); serta ruang perkantoran yang disewakan.
Masjid Agung Jawa Tengah ini, selain disiapkan sebagai tempat ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. Untuk menunjang tujuan tersebut, Masjid Agung ini dilengkapi dengan wisma penginapan dengan kapasitas 23 kamarberbagai kelas, sehingga para peziarah yang ingin bermalam bisa memanfaatkan fasilitas. Daya tarik lain dari masjid ini adalah Menara Al Husna atau Al Husna Tower yang tingginya 99 Meter. Bagian dasar dari menara ini terdapat Studio Radio DaIs (Dakwah Islam). Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai Museum Kebudayaan Islam, dan di lantai 18 terdapat Kafe Muslim yang dapat berputar 360 derajat. Di lantai 19 yaitu untukmenara pandang dilengkapi 5 teropong yang bisa melihat kota Semarang. Pada awal Ramadhan 1427 H lalu, teropong di masjid ini untuk pertama kalinya digunakan untuk melihat Rukyatul Hilal yang dilihat oleh Tim Rukyah Jawa Tengah dengan menggunakan teropong canggih dari Boscha Untuk keperluan ibadah, masjid berarsitektur perpaduan universal dan lokal itu mampu menampung 10 ribu jemaah. Di dalam kompleks masjid terdapat wisma penginapan dengan 23 kamar dalam berbagai kelas. Penyediaan wisma ini bertujuan memberikan fasilitas penginapan bagi para peziarah atau wisatawan religi yang ingin bermalam di MAJT. Bagi yang ingin berekreasi, MAJT juga menyediakan beberapa fasilitas hiburan, seperti arena bermain dan kereta kelinci yang akan membawa pengunjung mengitari kompleks masjid. | |
Tags :
info semarang
LAWANG SEWU
Terletak di komplek tugumuda, dahulu merupakan gedung megah berbaya art deco, yang digunakan Belanda sebagai kantor pusat kereta api ( trem ), atau lebih dikenal dengan Nederlandsch Indische Spoorweg Maschaappij ( NIS ). Bangunan karya Arsitek Belanda Prof. Jacob F. Klinkhamer dan B.J Queendag menurut catatan sejarah dibangun tahun 1903, kemudian diresmikan pada tanggal 1 juli 1907.Masyarakat Semarang lebih mengenal gedung ini dengan sebutan Gedung LaswangSewu, mengingat gedung ini memiliki jumlah pintu dalam jumlah banyak, yangt dalam arti kiasan banyak berarti jumlahnya seribu atau lebih , yang dalam bahasa jawa LawangSewu.Lawang berarti pintu dan Sewu berarti seribu.
Dalam perkembangannya setelah kemerdekaan digunakan sebagai kantor Djawatan Kereta Api Indonesia ( DKARI ) atau sekarang PT. Kereta Api Indonesia. Kemudian untuk kepentingan militer, yaitu sebagai kantor KODAM IV Diponegoro ( yang kini dipusatkan di Watu Gong ), dan terakhir digunakan sebagai Kantor Wilayah Departemen Perhubungan Jawa Tengah. Saat ini gedung yang masuk dalam 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang digunakan sebagai objek wisata dengan fasilitas berupa peninggalan sejarah arsitek bangunan kuno dan antik, ada ruang bawah tanah dan menara informasi, sering pula digunakan sebagai tempat pameran dalam event tertentu.
Tags :
info semarang
Jumat, 06 Januari 2012
KOTA LAMA
Kota Lama mungkin akan mengingatkan anda pada adegan ketika Gie (dalam film “Gie”) dan ribuan mahasiswa berdemo menuntut pembubaran PKI. Ya, adegan itu memang dilakukan di Kota Lama Semarang. Tidak hanya “Gie”, film “?” dan “Ayat-ayat Cinta” juga memanfaatkan Kota Lama sebagai tempat syuting.
Kota Lama Semarang memang menyimpan pesona historis yang luar biasa. Ratusan bangunan kuno masih berdiri. Sebagian, seperti Gereja Blenduk dan gedung Jiwa Sraya, masih terawat, sedangkan lainnya lapuk bahkan ambrol.
Jika anda berminat mengkaji arsitekur Belanda, tidak keliru anda menuju Kota Lama. Stasiun Kereta Api Tawang, Gereja Gedangan, Nilmij, Taman Sri Gunting, Marba, Marabunta dan De Spiegel memperlihatkan gaya arsitektur Eropa abada XVII. Sebuah embung yang dikenal penduduk setempat Polder Tawang menunjukan konsep kota pesisir yang tertata.
Kota Lama muncul sekitar abad 18 ketika Semarang menjadi salah satu pusat perdagangan pemerintah kolonial Belanda. Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya, pemerintah kolonial membangun benteng Vijhoek.
Untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang di benteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan, dengan jalan utamanya dinamai Heeren Straat. Salah satu lokasi pintu benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut De Zuider Por.
Jalur pengangkutan lewat air sangat penting hal tersebut dibuktikan dengan adanya sungai yang mengelilingi kawasan ini yang dapat dilayari dari laut sampai dengan daerah Sebandaran, dikawasan Pecinan. Masa itu Hindia Belanda pernah menduduki peringkat kedua sebagai penghasil gula seluruh dunia. Pada waktu itu sedang terjadi tanam paksa( Cultur Stelsel ) diseluruh kawasan Hindia Belanda.
Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 31 Hektar. Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya, sehingga nampak seperti kota tersendiri, sehingga mendapat julukan “Little Netherland”.
Kawasan Kota Lama Semarang merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi. Di tempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang mampu mewartakan jejak kolonialisasi Belanda di Semarang.
Tags :
info semarang
PANTAI MARINA SEMARANG
Semilir angin dan suara deru ombak menyertai petualangan kali ini, setelah mencoba beberapa waktu untuk sedikit bisa memprediksi sunset pantai di kota Semarang. Walau tak mendapatkan sunset yang menarik, minimal dapat bersantai dipinggir pantai yang indah dan menarik. Pantai Marina terletak di ujung utara kota Semarang bersebarangan lurus dengan Pantai Maron yang berdekatan dengan Bandara Internasional Ahmad Yani dan Museum Jawa Tengah Ranggawarsita serta kawasan wisata PRPP. Walau berbeda dengan pantai pasir pada umumnya, Pantai Marina juga menyimpan keindahan tersendiri. Keindahan yang tiada duanya di kota Wingko Babat Semarang
Read Full
Pantai Marina sebenarnya merupakan hasil reklamiasi (pengurukan) pantai di kawasan kota Semarang, yang dahulunya merupakan kawasan tambak dan hutan bakau. Kemudian beralih menjadi perumahan, kawasan pertokoan dan perkantoran. Sementara sisa bagian sebelah ujung pantai utara dibuat sedemikian rupa dibuat pembatas pantai yang nyaman untuk duduk-duduk dan bersantai. Pembatas pantai di Marina berfungsi sebagai pemecah ombak, sering disebut dengan breakwater. Breakwater adalah prasanana yang dibangun untuk memecahkan ombak atau gelombang air laut, dengan menyerap sebagian energi gelombang. Pemecah gelombang digunakan untuk mengendalikan abrasi yang menggerus garis pantai dan untuk menenangkan gelombang dipelabuhan sehingga kapal dapat merapat dipelabuhan dengan lebih mudah dan cepat.
, Pantai Marina juga menyimpan keindahan tersendiri. Keindahan yang tiada duanya di kota Wingko Babat Semarang.
Untuk mencapai Pantai Marina Semarang tidak lah sulit, hanya memang perlu sedikit usaha apalagi yang belum terbiasa dengan jalan Semarang. Dari arah Kabupaten Kendal, silakan untuk menuju ke arah timur
memasuki bundaran kali banteng (dekat dengan museum ranggawarsita), lalu menuju jalan yang ke arah Surabaya (jalan RE Martadinata) – SPBU belok kiri – PRPP (Supermarket Giant) – Pantai Marina. Kalau dari arah Demak, bisa masuk ke kota Semarang atau Menuju jalan arteri (Jalan RE Martadinata) – arah PRPP – Marina. Jalanan yang mudah dilalui berbagai macam kendaraan menjadi nilai tersendiri dari pantai Marina, dari roda dua hingga bus ukuran bisa masuk ke area pantai Marina Semarang.
GALERI FOTO :
GALERI FOTO :
Tags :
info semarang
jalan pahlawan semarang
Jalan Pahlawan Semarang adalah salah satu jalan terbesar di Semarang. Jalan ini salah satu penghubung menuju Simpang Lima.
Pada malam hari, jalan ini berubah menjadi jujugan wisata baru. Tempat yang lapang, terang, dan tersedianya aneka jajan membuat malam di Jalan Pahlawan Semarang selalu ramai. Lebih-lebih di akhir pekan.
Sejak awal 2011, Pemkot Semarang mulai menata Jalan Pahlawan. Trotoar sepanjang lebih dari 500 meter ditata ulang menjadi lebih lapang. Fasilitas tempat sampah pun ditambah. Tak lupa pohon-pohon baru juga ditanam di sepanjang trotoar meskipun kini belum rindang.
Dulu, jalan ini hanya jalan biasa. Jalan Pahlawan ramai karena jadi pusat perkantoran pemerintah. Selain kantor gubernur dan DPRD Jawa Tengah, di sini terdapat berbagai perkantoran penting, seperti Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Perum Perhutani, Disperindag Jateng, BPS Jateng, juga Polda Jateng.
Ramadhan nanti, Jalan Pahlawan biasanya kan lebih ramai pada sore hari. Sekitar pukul 16.00 WIB muda-mudi atau keluarga akan memadati sudut-sudut Jalan Pahlawan. Ini tidak lepas dari banyak munculnya pedagang musiman yang menawarkan aneka makanan dan minuman untuk berbuka.
Beragam kegiatan bisa Anda lakukan di sini, dari membeli makanan atau hanya duduk-duduk santai menikmati suasana yang ramai.
Diantara pedagang, kerumunan anak baru gede (abg) dan mahasiswa biasanya juga terlihat sedang menjajakan makanan. Keuntungan hasil dagangan yang mereka dapat biasanya dugunakan untuk bakti sosial atau mendukung aktifitas kampus.
Bila datang menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki di Jalan Pahlawan, Anda tidak perlu bersusah payah mencari makanan dan minuman karena para pedagang akan dengan sigap menawarkan menu andalannya.
Menu-menu wajib seperti es buah, teh manis, gorengan, kolak, kue-kue ringan dan barbagai jenis makanan dan minuman lainnya akan membuat Anda tertarik untuk membeli. Mengenai harga, tidak perlu khawatir karena semua yang dijual di sini tidak akan membuat kantong Anda kempes.
Anda bisa menemukan para pedagang ini sejak hari pertama di bulan Puasa.
Selepas Ashar, para pedagang biasanya sudah mulai membuka lapak dagangan. Ini biasanya berlangsung selama sebulan penuh.
Anda tidak hanya bisa menikmati Jalan Pahlawan di malam atau sore hari. Setiap Minggu pagi jalan Pahlawan diberlakukan Car Free Day antara pukul 05.00 sampai 09.00. Jalanan lurus dan lebar ini pun berubah menjadi are abermain bagi keluarga. Berbagai komunitas, dari komunitas sepeda onthel hingga komunitas pecinta ular, berkumpul.
Read Full
Pada malam hari, jalan ini berubah menjadi jujugan wisata baru. Tempat yang lapang, terang, dan tersedianya aneka jajan membuat malam di Jalan Pahlawan Semarang selalu ramai. Lebih-lebih di akhir pekan.
Sejak awal 2011, Pemkot Semarang mulai menata Jalan Pahlawan. Trotoar sepanjang lebih dari 500 meter ditata ulang menjadi lebih lapang. Fasilitas tempat sampah pun ditambah. Tak lupa pohon-pohon baru juga ditanam di sepanjang trotoar meskipun kini belum rindang.
Dulu, jalan ini hanya jalan biasa. Jalan Pahlawan ramai karena jadi pusat perkantoran pemerintah. Selain kantor gubernur dan DPRD Jawa Tengah, di sini terdapat berbagai perkantoran penting, seperti Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Perum Perhutani, Disperindag Jateng, BPS Jateng, juga Polda Jateng.
Ramadhan nanti, Jalan Pahlawan biasanya kan lebih ramai pada sore hari. Sekitar pukul 16.00 WIB muda-mudi atau keluarga akan memadati sudut-sudut Jalan Pahlawan. Ini tidak lepas dari banyak munculnya pedagang musiman yang menawarkan aneka makanan dan minuman untuk berbuka.
Beragam kegiatan bisa Anda lakukan di sini, dari membeli makanan atau hanya duduk-duduk santai menikmati suasana yang ramai.
Diantara pedagang, kerumunan anak baru gede (abg) dan mahasiswa biasanya juga terlihat sedang menjajakan makanan. Keuntungan hasil dagangan yang mereka dapat biasanya dugunakan untuk bakti sosial atau mendukung aktifitas kampus.
Bila datang menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki di Jalan Pahlawan, Anda tidak perlu bersusah payah mencari makanan dan minuman karena para pedagang akan dengan sigap menawarkan menu andalannya.
Menu-menu wajib seperti es buah, teh manis, gorengan, kolak, kue-kue ringan dan barbagai jenis makanan dan minuman lainnya akan membuat Anda tertarik untuk membeli. Mengenai harga, tidak perlu khawatir karena semua yang dijual di sini tidak akan membuat kantong Anda kempes.
Anda bisa menemukan para pedagang ini sejak hari pertama di bulan Puasa.
Selepas Ashar, para pedagang biasanya sudah mulai membuka lapak dagangan. Ini biasanya berlangsung selama sebulan penuh.
Anda tidak hanya bisa menikmati Jalan Pahlawan di malam atau sore hari. Setiap Minggu pagi jalan Pahlawan diberlakukan Car Free Day antara pukul 05.00 sampai 09.00. Jalanan lurus dan lebar ini pun berubah menjadi are abermain bagi keluarga. Berbagai komunitas, dari komunitas sepeda onthel hingga komunitas pecinta ular, berkumpul.
Nah, kalau anda punya rencana berkunjung ke Semarang, tidak ada salahnya bersantai ria di Jalan Pahlawan.
Tags :
info semarang